George Harrison mungkin tidak sepopuler John Lennon dan Paul McCartney.
Tapi kemampuan bermain gitarnya merupakan aset penting bagi The Beatles.
Keputusannya meninggalkan The Beatles pada tahun 1969 diyakini sebagai
awal perpecahan band legendaris asal Liverpool itu. Tapi entahlah..
George dilahirkan pada tanggal 25 Februari 1943 di sebuah flat
bertingkat 2 yang terletak di bilangan Arnold Groove 12, Wavertree Area,
Liverpool. Ia dibesarkan sebagai anak bungsu dari pasangan Harold
Harrison dan Louise French. Sebelumnya, pasangan ini sudah mempunyai 2
orang putra dan seorang putri yang masing-masing bernama Harry, Peter,
dan Louise Harrison. Dalam diri George sebenarnya mengalir darah
bangsawan Perancis dari pihak yang merupakan keturunan langsung Norman
Knights of
French, bangsawan Prancis ternama di abad 18. Hampir
saja keluarga Harrison jadi tuan tanah di Irlandia utara. Sayangnya
tanah beratus-ratus hektar itu terpaksa dilepas gara-gara kakek moyang
mereka menolak menganut agama Kristen Ortodoks seperti yang dianut oleh
raja-raja Inggris di awal abad 19. Malah keluarga besar Harrison
akhirnya dibuang ke daratan Inggris.
Perkenalan pertama George dengan musik dimulai saat masih berusia
balita, lewat siaran dari sebuah radio tua. George banyak mendengarkan
lagu-lagu milik penyanyi pop Bing Crosby, penyanyi tenor Inggris Josef
Locke, dan sebuah band populer Inggris bernama Shenanaggy Da. Nama
terakhir sempet bikin George terkagum-kagum karena musik mereka yang
absurd. Ketertarikan George terhadap musik makin bertambah besar setelah
kakak sulungnya, Harry, membelikan sebuah tape portabel di awal tahun
’50-an. Lewat piranti yang lumayan canggih pada waktu itu, George mulai
mendengarkan lagu-lagu milik musisi asal Amrik, seperti Jimmie Rodgers
dan Slim Whitman.
Hobi George yang lain di saat kecil adalah bermain sepakbola dengan
teman-teman sebaya. Menurutnya, sepakbola adalah kegiatan yang tidak
membosankan dan bisa membuatnya fresh setiap saat. Selain itu pernah
juga bercita-cita jadi pembalap.
Saat George berumur 6 tahun, ekonomi keluarganya mulai membaik sehingga
mereka bisa pindah ke lingkungan tempat tinggal yang lebih baik di
kawasan Upton Gree, Liverpool. Di tempat tinggal baru, George serasa
mendapat banyak berkah. Semenjak pindah George sering mendapat beasiswa,
padahal prestasinya nggak bagus-bagus banget. Ajaibnya, dia mendapat
beasiswa pula secara penuh buat melanjutkan studi ke Liverpool
Institute.
George pertama kali mengenal gitar saat masih duduk di bangku SMP.
Sebelumnya George memang tertarik dengan instrumen bersenar itu, tapi
tidak pernah terpikirkan untuk menjadi gitaris. Pertemuan George dengan
personil The Beatles diawali dengan pertemuannnya dengan Paul McCartney
saat keduanya masih bersekolah tingkat SMP. Selain bersekolah di sekolah
yang sama, rumah merekapun berdekatan. Meski tidak pernah sekelas
karean Paul adalah senniornya, keduanya menjadi akrap karenba
kegemarannya bermusik.
Pada tahun 1958, saat berstatus siswa London Institute, George diajak
Paul untuk bergabung dengan sebuah band bernama The Quarrymen. Di band
ini, George berkenalan pula dengan John Lennon. Ketiganya akhirnya
membentuk The Beatles. Di awal pembentukan The Beatles, George harus
mengajari Stuart Sutcliffe bermain bass. Pasalnya sobat karib John
Lennon itu sama sekali nggak bisa bermain alat musik. Akhirnya sedikit
demi sedikit Stuart mulai bisa bermain bass, bertepatan dengan saat
mereka mendapatkan tawaran manggung di klub-klub di Kota Hamburg,
Jerman.
Sewaktu The Beatles mulai menjelajah kafe-kafe di Hamburg, George baru
berumur 19 tahun. Gara-gara hal itu, personil termuda The Beatles ini
harus dideportasi keluar Jerman pada tanggal 21 November 1962, karena
dianggap terlau muda untuk bekerja di klub malam.
Yang menarik dari George adalah kerendah-hatiannya. Bahkan kadang muncul
sebagai rendah diri. Ketika ada kesepakatan untuk berdandan rapi, ia
nyaris ogah. Ia juga sempet nervous saat audisi di depan para petinggi
EMI dan George Martin pada tahun 1962. Waktu album The Beatles meledak
di pasaran, masing-masing personil mendapat jatah buat membeli instrumen
musik baru. Lantaran mengawali karir sebagai musisi amatir, George
tidak peduli dengan kesempatan ini. Tapi belakangan baru sadar kalau
sound adalah faktor yang harus diperhatikan dari penampilan sebuah band.
Begitu album debut The Beatles, Please-Please Me, meledak, para personil
jadi idola, terutama fans perempuan. Para fans lantas mempunyai
panggilan buat masing-masing personil. George mendapat julukan The Quite
Beatle, soalnya dia adalah personil yang paling jarang ngomong.
Ketenaran The Beatles sepanjang dekade ’60-an tidak selalu membuat
George senang. Sebagai salah satu personil, menurutnya masa-masa
terindah karirnya dengan band adalah saat mereka masih berkelana di
klub-klub kecil di Jerman. Pasalnya George merasa lebih fun dan bebas
melakukan apa saja.
George juga dikenal sebagai tukang protes. Saat The Beatles ditawari
buat main film, naskah yang diberikan setiap sutradara film selalu
diprotesnya. Gara-gara tidak ingin repot, semua sutradara yang pernah
menangani film The Beatles akhirnya memberi kebebasan kepada George
untuk bikin dialognya sendiri.
Pada tahun 1965 George mulai tertarik pada kebudayaan Timur.
Ketertarikan ini bermula sejak membaca sebuah buku yang berisikan cerita
tentang kebudayaan Asia berjudul The Illustrated Book of Yoga. Sejak
itu George mulai mendalami berbagai kebudayaan Timur. Pada Bulan
September 1966 setelah The Beatles selesai menggelar tur ke Asia, George
memanfaatkan waktu liburnya dengan mengunjungi India. Di India banyak
hal yang dipelajarinya, mulai dari agama Hindu sampai musik tradisional.
George pun belajar bermain sitar dengan Ravi Shankar (ayah Norah
Jones). Rupanya hasrat untuk belajar sitar sudah ia simpan sejak melihat
penampilan Ravi Shankar di London pada bulan Juni di tahun yang sama.
Selain pola berpikir yang mulai berubah, ia juga juga mengubah
penampilan. Pasca liburan itu George mulai memelihara kumis. Disebutnya
itu sebagai salah satu cara mengungkapkan pola pikir baru.
Tidak hanya mempelajari sendiri, berikutnya George mengenalkan John
Lennon dan Paul McCartney ke seorang pemuka agama India, Maharishi
Mahesh Yogi. Perkenalan ini terjadi di Hotel Hilton, London, pada tahun
1967. Dan rupanya ajaran yang ditawarkan Maharishi sangat menarik
perhatian John dan Paul. Buntutnya pada tahun 1968, mereka bertiga
terbang ke India buat belajar meditasi transedental dibawah bimbingan
Maharishi.
Saat tengah menggarap album Let It Be pada tahun 1969, George bikin
keputusan buat mundur dari The Beatles. Keputusan ini keluar lantaran ia
berselisih dengan Paul McCartney soal konsep pembuatan album. Selain
itu George merasa kesal dengan kehadiran Yoko Ono yang dianggap membuat
kondisi di The Beatles makin tidak nyaman. Kejadian ini tentu aja embuat
personil The Beatles lain pusing. Ujungnya penggarapan album Let It Be
dipending. Hanya dalam waktu beberapa hari setelah mengucapkan kata-kata
pengunduran diri, George mengikuti pertemuan di rumah Ringo Starr. Pada
pertemuan ini George setuju bergabung kembali buat menuntaskan
penggarapan album Let It Be.
George adalah personil The Beatles pertama yang berkarir secara solo.
Pada tahun 1968 dia tampil pada proyek soundtrack film Wonderwall Music
sebagai pemain sitar. Dan sepanjang karirnya sebagai musisi, George
tercatat pernah menggunakan bermacam-macam gitar mulai dari Gretsch Duo
Jet, Gibson, Jose Ramirez, Ephipone Casino, Fender Stratocaster, Framus
hingga Rickenbacker 12 senar. Instrumen yang disebut terakhir menempel
lekat dengan imejnya sebagai gitaris. Ia berkawan dengan Eric Clapton
yang kemudian menikahi mantan istrinya, Pattie Boyd.
Selepas bubarnya The Beatles, karir solo George malah menjulang. All
Things Must Pass, album solo perdananya pasca The Beatles, sempat jadi
album terlaris di Inggris. Singel andalan My Sweet Lord sering banget
diputar di radio-radio. Hasilnya, album yang dirilis dalam bentuk triple
album ini dinobatkan sebagai proyek solo mantan The Beatles tersukses
sepanjang jaman. Selain bersolo karir, George juga pernah menjadi
produser. Band pertama yang diproduserinya adalah Badfinger. Hasilnya,
band yang bernaung di bawah label Apple Records itu meraih sukses
lumayan. Selain itu George juga sempet membantu John Lennon pad
pengerjaan album Imagine. Proyek lain yang digarap George adalah
memproduksi film-film lewat perusahaan Handmade Films yang jadi miliknya
sejak tahun 1978, merilis solo album lainnya, Cloud Nine pada tahun
1987.
George meninggal dunia pada 29 November 2001, karena kanker yang sudah
lama dideritanya. Ia meninggalkan seorang anak, Dani, dari pernikahannya
dengan Olivia Trinidad Arias. Akhirnya album terakhir George
diselesaikan oleh Dani, anak tunggalnya, dan dirilis sesuai jadwal.
Album bertajuk Brainwashed yang belum sempat diselesaikannya akhirnya
berhasil dinajutkan oleh sang anak.
Hingga kini George Harrison masih terus mendapatkan royalti untuk
karya-karyanya, baik secara pribadi maupun dari segala hal berkaitan
dengan The Beatles.
SUMBER : http://dhenokhastuti.com/2011/02/25/here-comes-the-quiet-one-sejumlah-fakta-tentang-george-harrison/
1 komentar:
The Best Casino in the USA | DMC
Best online 나주 출장샵 casinos for US players 2021: Top casino 안산 출장안마 games, bonuses, 광주광역 출장샵 promotions. Find out the top 용인 출장샵 casino sites, bonuses, free spins, and 상주 출장샵 more.
Posting Komentar